Jurnal
Ilmiah Teknik Sipil Vol. 16, No. 1, Januari 2012
48
RESIKO
MANAJEMEN PROYEK
I
Gede Putu Joni
Dosen
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
E-mail
: topanbala_dewa11@yahoo.co.id
Abstrak
: Sebuah proyek mempunyai sekumpulan risiko untuk
mencapai tujuan. Untuk proyek konstruksi, risiko adalah hal yang menarik,
khususnya untuk ekpansi keluar sebagai partisipasi mulai nasional dalam sebuah
multi nasional dalam sebuah proyek. Permasalahan sering terjadinya bencana alam
banjir, sebagai salah satu analisis risiko manajemen proyek. Secara spesifik
batasan risiko suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari
variasi Aliran kas masuk dan keluaran selama umurinvestasi yang bersangkutan.
Strategi manajemen risiko yang sangat penting ditetapkan pada awal proyek dan
risiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek secara menerus. Resiko
managemen mencakup beberapa kegiatan : memperkirakan risiko, menganalisis
risiko, menangani risiko, belajar dari pengalaman. Tahap penentuan pada semua
bagian adalah untuk mengindikasikan secara aktual risiko proyek. Manajemen
partisipan dan manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan dengan tujuan menangani
risiko dan melakukan pendekatan yang menciptakan : berbagai pemikiran untuk
mencari penyelesaian dampak yang paling minim, kontrak administrasi yang
seimbang, penyelesaian dini pada risiko proyek berdasar pada isi permasalahan,
menggunakan teknik ADR (Alternative Dispute Resolution)
Kata
kunci : manajemen resiko, proyek konstruksi
RISK
MANAGEMENT PROJECT
Abstract
: A project has a set of risks to achieve goals. For
construction projects, the risk is an interesting thing, especially for the expansion
started out as a national participation in a multi-national in a project. Problems
frequent occurrence of natural disasters floods, as one of the risk analysis
project management. Specifically limits the risk of a project is the
variability of income as a result of variations in cash flow and output during
umurinvestasi concerned. Risk management strategies are very important to
establish at the beginning of the project and risk aimed at the entire project
life cycle basis. Risk management includes several activities: estimating the
risks, analyze risks, handle risks, learn from experience. Phase determination
in all parts is to indicate the actual risk of the project. Participant
management and overall project management should give priority to in order to
handle risk and the approach that creates: a variety of ideas to find a
solution to the most minimal impact, contract administration are balanced, the
completion of the project risks early on, based on the content of the problem,
using a technique ADR (Alternative Dispute Resolution )
Keyword
: risk management, construction project
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.
16, No. 1, Januari 2012
PENDAHULUAN
Sebuah
proyek mempunyai sekumpulan risiko untuk mencapai tujuan. Untuk proyek
konstruksi, risiko adalah hal yang menarik, khususnya untuk expansi keluar
sebagai partisipan multi nasional dalam sebuah proyek salah satu kebutuhan
hanya dilihat sebagai garis batas hari dilihat dari maksud dari pada issu yang
jelas mampu meningkatkan risiko yang dihadapi dalam sebuah proyek adalah :
-
Bencana banjir, angin topan, badai, dan lain-lain
-
Kegagalan membayar hutang, keuangan yang tidak stabil dalam sebuah negara
tempat proyek atau partisipan negara.
-
Tenaga kerja yang tidak produktif, politik yang tidak stabil, Kerusuhan.
-
Perubahan pemilik atau pengguna utama
-
Kegagalan catatstropic sebagai konsumen selama konstruksi atau
mulai-bangun,
atau tidak dimilikinya kemampuan
Beberapa
risiko disini adalah relatif nyata, tetapi hari ke hari dan dalam beberapa
masalah jam ke jam, sebuah proyek yang dihadapi untuk semua tipe kegiatan atau
issu yang tak sesuai dengan kemampuan untuk mencapai tujuan sebuah proyek.
Secara umum, kami mendefinisikan risiko proyek sebagai berikut : Beberapa
aktivitas, kejadian atau kegiatan yang cenderung menimbulkan sebuah dampak
negatif terhadap rencana proyek, kualitas, kinerja, ketetapan waktu atau biaya.
Demikian juga terjadi pada partisipan proyek juga memiliki risiko sejenis, sebagai
pemilik proyek mengantisipasi proyek dengan ketepatan waktu sesuai dengan
jadwal, kualitas yang diinginkan dan anggaran yang telah ditetapkan. Beberapa
bencana atau isue lain dapat menghalangi kelancaran proyek ini. Contoh hampir
setiap kejadian yang menarik pada sebuah proyek cenderung menunda penyelesaian
proyek. Seperti penundaan dalam antrian, dapat menurunkan pendapatan yang
diharapkan atau kemudahan penyelesaian proyek pada pemakai utama. Dalam
kenyataannya, pemakai sering terkena dampak secara khusus, karena rencana telah
diputuskan atau training telah dilaksanakan pada proyek sebelum proyek selesai.
Dalam mengatur risiko, hal ini harus diidentifikasi. Identifikasi dini, secara
normal memperluas pilihan yang dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan
risiko atau dampak terhadap tujuan proyek. Manakala risiko teridentifikasi dan
dievaluasi lebih dahulu sebelum dikerjakan atau dikontrakkan, identifikasi dapat
berperan untuk mengalokasikan dan membagi lebih seimbang tugas dalam konteks
pada kontrak kerja atau meningkatkan perhatian selama keputusan perencanaan
dibuat. Identifikasi juga dapat difokuskan pada perhatian manajemen yang sering
menjadi kunci untuk menaruhkan risiko. Pertama diidentifikasi, pendapatan teknis
manajemen (pemilik, kontraktor, agen keuangan dan pemakai) dapat menentukan
memperkerjakan karyawan untuk :
Monitoring
perubahan risiko :
Evaluasi
pilihan yang dapat diterapkan dalam mengatur risiko menentukan perubahan-perubahan
keputusan perencanaan. Dapat memonitor keputusan actual (terbaru) dan sukses
dalam menurunkan/ menghilangkan risiko proyek. Hasil akhirnya adalah sebuah
kemungkinan besar bahwa teknik manajemen dari perencanaan melalui kontrak administrasi
dan supervise actual (terbaru) dapat dicapai sebuah proyek yang akan menemukan
tujuan proyek sebagai sebuah keseluruhan dan individu bagi partisipan proyek.
Permasalahan
sering dihadapi pengelola proyek adalah terjadinya hal-hal
yang
tidak direncanakan/tak terduga dalam sebuah aktifitas proyek dan menimbulkan
risiko kerugian sebagai salah satu analisis risiko manaje-men proyek.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.
16, No. 1, Januari 2012
PEMBAHASAN
Resiko
secara umum didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang
diharapkan. Makin besar kemungkinan rendahnya keuntungan atau bahkan rugi
dikatakan makin besar resiko usaha tersebut. Secara spesifik batasan risiko
suatu proyek adalah variabilitas pendapatan sebagai dampak dari variasi Aliran kas
masuk dan kelauran selama umur investasi yang bersangkutan. Variasi ini erat hubungannya
dengan ketidaktepatan dalam mengambil prakiraan perihal, misalnya kemajuan
teknologi di masa depan penyerapan atas produk, kuantitas peralatan maupun
material yang diperlukan. Macam risiko proyek dapat dikelompokkan menjadi dua :
-
Resiko proyek tunggal
-
Resiko kombinasi multi proyek
Manajemen
risiko adalah sebuah organisasi yang mengidentifikasi dan mengukur risiko dan
pengembangan, seleksi dan pemilihan aktifitas dalam menangani risiko. Manajemen
resiko merupakan bagian/ tidak terpisahkan dari sebuah aktivitas proyek yang
telah ditetapkan, tetapi merupakan salah satu aspek teknis dalam program
manajemen. Menurut Project Management Institut Body of Knowledge (PMBOK) ada tiga
definisi risiko manajemen :
-
Resiko manajemen adalah proses formal oleh faktor risiko sebuah system
identifikasi, penaksiran dan penetapan.
-
Resiko manajemen adalah metode sistematis formal dari manajemen yang berkonsentrasi
pada identifikasi dan kontrol atau kegiatan yang mempunyai potensi yang
menyebabkan perubahan.
-
Resiko manajemen dalam kontek proyek adalah seni dan ilmu pengetahuan
untuk
mengidentifikasi dan menanggapi faktor risiko secara keseluruhan kehidupan dari
sebuah proyek.
Contoh
pembuatan sebuah produk, atau kelancaran hubungan geografis yang dihubungkan
dengan jaringan transportasi. Banyak proyek dan banyak partisipan dalam sebuah
proyek menghendaki kepastian pendanaan atau keuangan yang mendukung usahanya. Penundaan
pada sebuah proyek berakibat kemampuan untuk mengembalikan pinjaman dan
menyebabkan masalah bagi agen keuangan, yang telah membantu keuangan
sebelumnya. Arsitek/Civil yang dikontrak untuk mempersiapkan rencana dan detail
proyek, mungkin menemui konflik atau ada prioritas perubahan pemilik/ pemakai
dan memerlukan penyebab masalah dalam pelaksanaan proyek pada “harga” yang telah
disepakati. Faktanya Arsitek/Civil tidak dapat mengimgangi kebutuhan dari skop/
kualitas dan biaya yang dikehendaki owner. Resiko pada masing-masing partisopan
dan skop atau usahanya berdampak pada bungan pinjaman mereka, tapi juga bunga
pinjaman proyek lain yang menjadi satu kesatuan. Masalah yang terjadi pada
kedatangan bahan material dikarenakan transportasi dapat berdampak tidak hanya kepada
kontraktor yang memasang bahan material, namun juga kontraktor pada pekerjaan
lanjutan. Pekerjaan mereka mungkin dilaksanakan lebih lambat tidak dibandingkan
dengan antisipasi waktu dengan kondisi yang menghasilkan tingkat produktifitas rendah.
Sebuah upaya langsung dari penjual/sales pada negara berkembang, yakni
memproduksi bahan material atau alat untuk proyek yang akan menunda pekerjaan
proyek secara keseluruhan, yang berdampak terhadap pihak 2 lain yang terlibat.
Sehingga resiko adalah sangat nyata dan merupakan bagian dari sebuah proyek yang
memerlukan perhatian dan manajemen. Strategi manajemen resiko sangat penting
ditetapkan pada awal proyek dan resiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek
secara menerus. Resiko managemen mencakup beberapa kegiatan.
-
Memperkirakan resiko
-
Menganalisis resiko
-
Menangani resiko
-
Belajar dari pengalaman
Memperkirakan
Resiko
Pengalaman
menunjukkan bahwa banyak resiko untuk mencapai tujuan sebuah proyek terjadi
pada tempat yang sama terjadi beberapa masalah pertemuan antar bagian
termasuk :
Bagian
phisik proyek : hubungan antara komponen struktur
pada dinding interior, koordinasi bagian elektrikal dengan sistem pipa,
menemukan toleransi untuk membuat pintu jendela atau jendela ketika konstruks
dinding telah sempurna.
Bagian
Kontrak : Pertemuan antara kontrak dan bagian
kontrak seperti koordinasi tanggung jawab pada pekerjaan yang sama oleh
sub-kontraktor yang berbeda, dengan catatan yang dikehendaki berbeda dari
sebuah kontrak. Konflik antara syarat kontrak standar dan kondisi umum atau
kondisi khusus sebuah kontrak.
Bagian
Partisipan : Pertemuan antara beberapa pihak, seperti
permintaan dari agen keuangan yang berbeda untuk bagian yang berbeda pada
proyek yang sama, waktu yang dikehendaki untuk memutuskan pekerjaan antara skope
pekerjaan pihak yang berbeda, koordinasi dari aktifitas konsultan design.
Bagian
Tenaga Ahli : Pertemuan antara beberapa pedagang
atau karyawan
seni
dalam memutuskan pekerjaan.
Bagian
Dokumentasi : Pertemuan antara rencana dan
detail, seperti permintaan
untuk
gambar civil fondasi, yang tidak melakukan konfirmasi dengan penempatan
elektrikal dan mekanikal atau komponen struktur.
Partisipan
Multinational : Pertemuan antara budaya kerja
partisipan yang berbeda pada proyek multinasional berbeda latar belakang budaya
dengan perbedaan manajemen, administrasi, dan cara berbisnis, termasuk
pengalaman dasar, praktek sektor komersial dan pendekatan manajemen dalam supervise
seni atau sumber bahan yang dipakai.
Contoh
:
Identifikasi
resiko yang dicatat pada proyek permulaan
-
Maksud dan Metode Konstruksi
-
Kecupukan Design-Pekerjaan Permanen
-
Kecukupan Design-pekerjaan Insidentil
-
Kontruksi-dokumen Design
-
Data Pengembangan Ilmu Hiro dan Ilmu Iklim
-
Manajemen Aliran Air Sungai
-
Identifikasi dari Sisi Material jumlah besar
-
Manajemen isue yang berkembang selama proyek dalam masa konstruksi.
-
Tambahannya, kunci bagai partipan praktek yang terlibat dengan sebuah resiko
harus mengidentifikasi.
Pihak
yang terlibat / partisipan dan proyek
-
Kontraktor Umum
-
Civil
-
Agen Pemerintah
-
Transportasi
-
Air/Listrik
-
Perlindungan Lingkungan
-
Lingkungan masyarakat sekitar
-
Sub Kontraktor
-
Peledakan
Pertama
daftar tersebut dikenal, resiko yang potensial atau muncul telah diketahui, dan
harus dievaluasi untuk ditetapkan dampak tipe mana yang akan terjadi bilamana
sebuah gejala resiko terjadi pada proyek. Sumber data adalah tipe informasi yang
secara umum dapat digunakan untuk mengontrol laporan proyek dan pelaporan
Contoh
:
Dampak
yang mungkin menjadi munculnya isue resiko
-
Supervisi yang lebih dari 1 pihak
-
Meningkatnya penundaan Pekerjaan Kritis
-
Tenaga ahli yang digunakan meningkatkan jadwal rencana
-
Ketidakmampuan pekerjaan insidentil untuk mengatasi Aliran banjir sungai.
-
Kuantitas pekerjaan meningkat di bawah/di belakang rencana
-
Pola urutan ulang pekerjaan
-
Keterlambatan tagihan pada Dokumen Design pekerjaan permanen
-
Naiknya tingkat permintaan informasi dari lapangan proyek
-
Lambatnya proses penagihan atau penundaan pembayaran
Analisis
Resiko
Tujuan
analisis resiko untuk mengurangi resiko dimana tindakan perbaikan
dilakukan
pada sebuah proyek, penjadwalan, anggaran belanja, harga/ kualitas proyek.
Pengurugan resiko memerlukan analisis dalam pemesanan untuk memutuskan pengaruh
atas proyek. Pengaruh resiko = kemungkinan resiko x akibat resiko. Para
identifikasi resiko proyek adalah hanya sebuah tanda untuk sebuah potensi atau
resiko nyata resiko nyata bahwa tujuan proyek tidak akan dicapai. Kemudian
timbul kesulitan yang tergantung pada alat, sebagai seorang manajer atau
konsultan resiko manajemen yang pertama dipertimbangkan harus memiliki hubungan
dengan para pihak dan berkait seperti yang ada dalam dokumen kontrak. Sebuah
pengulangan dan kunjungan ulang secara periodik atas kesepahaman dari hubungan
kerja ini sangat bermanfaat. Seperti pengulangan apabila tidak segera tidak
dilakukana maka dapat menyebabkan resiko terjadi kepada masing-masing pihak
atau sebuah group pada pemahaman atas tanggung jawab. Pendekatan lebih terfokus
dan seimbang berkaitan dengan resiko ini adalah mengalokasikan bentuk jika
mungkin. Sebagai contoh urutan pekerjaan, pengulangan, antrian dan Pemakaian
detail desain seperti halnya untuk gambar konstruksi yang dibedakan tergantung
dari bagian pekerjaan yang mempunyai hubungan. Detail peledakan untuk
memindahkan untuk sebuah struktur bangunan tua memerlukan beberapa persyaratan
pada keamanan, lingkungan dan dinas pemerintahan lain. Gambar akhir elevasi kemiringan
tidak akan diperoleh seperti halnya persyaratan sehingga hubungan partisipan
dan tanggung jawab dan urutan pengulangan akan menjadi berbeda pada dua gambar konstruksi.
Yang ada kesepakatan akan ketepatan waktu merupakan salah satu resiko manajemen
yang menyebabkan keterlambatan sebuah proyek dari rangkaian kegiatan yang telah
diurutkan, sebagai seorang manajer hal ini merupakan suatu keputusan yang harus
diambil langkah-langkah penyelesaian pekerjaan sesuai dengan daftar pekerjaan
yang telah diurutkan. Mendefinisikan sebuah resiko proyek sebelum diputuskan
dapat ditarik menjadi kegagalan, ketika resiko dinyatakan umum sebagai potensi
sebuah proyek dan kualitas yang hendaki
dalam rencana biaya dan jadwal anggaran. Potensi resiko secara angka dapat
disebutkan sbb : resiko tinggi nol, rata-rata no.2, rendah no.3, kemudian pada
tabel 2 partisipan proyek dan tanggung jawab setiap proyek dapat doodentifikasi
dengan angka sebagai berikut : tanggung jawab utama no.1, kedua no 2, tidak
memiliki no. 3.
Untuk
sebuah resiko proyek yang spesifik ketika dikalikan dari resiko potensial dan
nilai tanggung jawab hasilnya 1 dan 2 tampak pada gambar 1. Lebih detail
pengulangan dalam kontrak proyek adalah tepat atau pembagian profesi dalam
keuntungan kontrak. Persamaannya pada resiko proyek yang muncul yang terdaftar
dalam tabel 3 sebuah matrik kedua dapat ditetapkan. Gambar 2 menunjukkan issu atau
masalah potensial yang pernah terjadi dan pengulangan laporan kontrol proyek
yang dapat terjadi. Masalah dapat diurutkan berdasarkan potensi resiko yang
terjadi. Sebagai contoh sebuah nilai untuk satu kemungkinan besar terjadi,
nilai 2 jika kurang terjadi dan nilai 3 tidak mungkin terjadi. Sama dengan di
atas dampak potensi pada suatu proyek atau tanggung jawab partisipan proyek
dapat ditarik atau diurutkan sebagai contoh, nilai 1 jika berdampak menyolok, 2
jika ratarata dan 3 jika kecil. Seperti pada gambar 1 ketika dua nilai tadi
dikalikan hasilnya adalah satu atau 2 merupakan area dari sebuah proyek yang memerlukan
perhatian dan Evaluasi dari manajer resiko.
Kemungkinan
terjadinya bencana
alam :
-
Perang embargo
-
Peledakan pembatasan impor
-
Pembatasan pelabuhan
-
Lemahnya transportasi masa dan komunikasi massa
-
Operasi perang
-
Diumumkan mendapat halangan untuk pelaksana pekerjaan
-
Tidak diumumkan pekerjaan
-
Penyerangan permasalahan industri
-
Melanggar akte perjanjian luar negeri pembatasan atau penipuan suplay senajata.
-
Perang sipil
-
Pemberontakan penyakit menular
-
Revolusi karantina
-
Pemberontakan wabah penyakit
Mempertimbangkan
kejadian alam banyak draf kontrak cenderung mengutamakan pada elemen sipil dan struktur
sebuah proyek antara lain tipe tanah, beton dan elemen baja tidak satupun dari
kejadian memiliki dampak resiko yang utama untuk pekerjaan ME dan juga untuk pekerjaan
instrumen dan kontrol.
Jenis
dan penarik dampak kejadian bencana alam
-
Type dampak daerah menarik
-
Penundaan dalam pelaksanaan kecil / tidak ada, rata-rata danbesar
-
Meningkatkan biaya langsung pada kontrak, sama rata-rata dan besar
-
Meningkatkan waktu dan biaya : kecil, rata-rata dan besar
-
Penurunan dalam Pemakaian
-
Kemampuan atau pelaksanaan : kecil atau tidak ada, beberapa, sangat
Menonjol
Draf
dari perjanjian proyek harus menyatakan peraturan dan alokasi resiko
pada
setiap partisipan proyek. Untuk membangun peraturan yang bermanfaat dalam
proyek harus detail dan didefinisikan. Draf partisipan pada proyek tenaga.
Untuk
membuat draf perjanjian konsurium atau kerjasama dengan memperhatikan kejadian
bencana alam partisipan utama di daftar dalam aturan umum atau bertanggung
jawab di dalam proyek.
Contoh
:
Aturan
dan partisipan proyek
-
Partisipan ; proyek umum
-
Pemerintah daerah ; fungsi pemerintah
-
Manfaat ; pemilik dan pelaksana
-
Konsorsium bank; agen keuangan
-
Engineer; mewakili manfaat proyek
-
Dan membangun desain
-
Konsorsium desain membentuk
-
Nasional kontraktor manager Kontraktor dan site
-
Penjual peralatan Eropa utama Supplier dari peralatan
-
Engineer daerah Detail desain dan syarat
-
Kontraktor lokal metode pelaksanaan, supplier bahan, transportasi.
Informasi
yang diperoleh pada beberapa proyek dapat digunakan untuk menganalisis kejadian
bencana alam dan issu yang secara langsung terjadi dalam kontrak kerjasama dan
perjanjian antara konsorium dan manfaat.
Contoh
:
Daftar
Resiko Selama Keputusan Proyek
Berlangsung
-
Resiko proyek
-
Sebelumnya tidak ditemukan bahan berbahaya
-
Akses Lokasi / pencapaian
-
Perubahan pada Design Pekerjaan Permanen
-
Design Pekerjaan Insidentil
-
Urutan pekerjaan
-
Kontrol dan banjir aliran sungai
Penanganan
Resiko
Ada
sejumlah kegiatan manajemen yang spesifik yang dapat dilakukan untuk membantu
manajemen ketika mengevaluasi resiko proyek saat diputuskan di lapangan. Beberapa
aktivitas tersebut adalah :
-
Jika tercatat sebuah issu penyelesaian harus dibuat atau dilakukan, manajemen
resiko sering mengajak semua pihak untuk memikirkan lebih awal, kemudian
menurunkan potensial dari dampak dan umumnya dapat mengurangi biaya partisipan.
-
Catatan awal dari pembatasan pelabuhan
dapat
menjadi petunjuk dini masalah kapal dalam transportasi, menggunakan sebuah
kapal dapat menurunkan biaya manakala terjadi peningkatan biaya handling di pelabuhan
hasilnya dapat menjadi sebuah penurunan dalam biaya untuk Pemasangan baja,
kontraktor pemasang baja ndapat menggunakan metode rencana Pemasangan manakala
mereka sering menggunakan metode rencana Pemasangan manakala mereka sering
menggunakan. Pemilik dapat menghilangkan atau menurunkan klaim atas kondisi
yang tidak disebutkan atau dipertimbangkan sebagai bencana alam. Agen keuangan
akan Melanjutkan untuk mendapatkan pendapatan dengan pengembalian pinjaman
-
Kesimbangan administrasi kontrak berperan untuk memperoleh keseimbangan mencari
jalan keluar.
-
Penmilihan karyawan seperti halnya sebuah bentuk pembangunan fakta dan solusi
pada kasus actual dan tanggung jawab yang dapat disepakti pada sebuah
perjanjian.
-
Manakala kontrak untuk jumlah borongan atau volume harga kebijaksanaan
pembukuan
menjadi kondusif untuk menurunkan resiko mencapai sebuah tujuan proyek.
-
Penggunaan sistem dan jadwal data base umum serta jadwal tabulasi dari
sumber-sumber material dapat digunakan dengan menentukan sebuah jadwal
-
Selalu mencoba untuk mencari penyelesaian dari issu resiko dan dampaknya dari
pola dan model pada manajemen yang paling bawah.
-
Menggunakan pendekatan manajemen resiko sangat efektif digunakan di lapangan.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.
16, No. 1, Januari 2012
PENUTUP
Tidak
semua resiko dapat diidentifikasi atau dimanage menjadi minimal atau
menghilangkan dampaknya. Mempelajari proses pekerjaan lebih efektif. Tahap
penentuan pada semua bagian adalah untuk mengindikasikan secara actual resiko
proyek. Manajemen partisipan dan manajemen proyek keseluruhan harus mengutamakan
dengan tujuan menangani resiko dan melakukan pendekatan yang menciptakan.
-
Berbagai pemikiran untuk mencari penyelesaian
dampak yang paling minim
-
Kontrak administrasi yang seimbang (saling menguntungkan) yang menjadi tujuan
utama bagi partisipan (pihak yang terlibat)
-
Penyelesaian dini pada resiko proyek berdasar pada isu permasalahan yang ada
dan manajemen bisa menentukan produktifitas serta biaya yang harus dikeluarkan.
-
Menggunakan teknik ADR (Alternative Dispute Resolution) dengan maksud untuk
menurunkan lingkungan pertikaian dan perselisihan untuk menciptakan manfaat
bagi semua pihak.
DAFTAR
PUSTAKA
Soeharto
Imam, 1997, Manajemen Proyek. Erlangga, Jakarta.
Kazner
Harold, 1995, Project Management, New York, fith edition, VNR
Kris
R. Nielsen, 1994, Force Majeure, ACI, Singapore
Link
:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:XWQm1E9gMbwJ:ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/download/3661/2689+&cd=2&hl=id&ct=clnk&client=firefox-a
Kesimpulan / Ulasan :
Manajemen proyek adalah suatu penerapan atau
pengaplikasian dari pengetahuan, keterampilan, alat-alat dan teknik pada
aktivitas pada proyek tersebut untuk memenuhi kebutuhan proyek. Sedangkan Proyek
adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk, jasa atau
hasil yang unik untuk menunjang suatu bisnis. Pada suatu manajemen proyek /
resiko ini dapat menunjukkan bagaimana kita me-manage sebuah proyek yang kita ambil, dari proyek yang kita ambil
mempunyai sebuah resiko yang akan kita hadapi dan dipermasalahkan/diidentifikasikan nantinya, lalu dengan adanya sistematika/ konsep
manajemen proyek dan manajemen resiko ini dengan mengetahui beberapa metode untuk
dapat menyelesaikan sebuah resiko dari proyek yang kita bangun/ambil maka dari pembahsan jurnal
diatas dikatakan bahwa suatu proyek akan menimbulkan resiko yang beragam,dengan
bermacam macam resiko maka kita dituntut untuk bisa menyelesaikan dengan
mempelajari/ mengidentifikasikan sebuah proyek yang kita bangun secara berkala maupun ulang, agar dapat
mengetahui berbagai masalah yang dihadapi untuk selanjutnya pada proyek yang
kita ambil ini,maka dibuatlah penanganan serta analisis sebuah resiko untuk
mendapatlan hasil dari sebuah resiko. Pada beberapa metode sudah dijelaskan pada jurnal ini
sebagian metode sudah tergambarkan oleh bidang –
bidang tertentu yang mengaplikasikan beberapa metode ini.
Keuntungan menggunakan formal resiko manajemen proyek yaitu :
1. Waktu pengembanganya yang lebih pendek sehingga
tidak memerlukan waktu banyak.
2. Tingkat keuntungan yang lebih besar terhadap
peningkatan produksivitas.
3. Moral kerja yang lebih tinggi
Kendala-kendala dalam biasa dihadapi oleh manajemen
proyek antara lain :
a. SDM yang berkualitas